Gatra Pasupati – Rabu, 20 Maret 2024
Karangasem – Kankemenag Kab. Karangasem melalui Penyuluh Agama Hindu Kecamatan Bebandem, I Wayan Agustika, I Wayan Pasek dan I Wayan Mangku melaksanakan bimbingan atau penyuluhan Agama Hindu dengan topik”Ulah pati” bagi warga Banjar Adat Telaga Desa Adat Sibetan Desa Sibetan Kecamatan Bebandem.

Kegiatan tersebut bertempat di balai Banjar Adat Telaga Desa Adat Sibetan yang dihadiri oleh Keliang Banjar Adat Telaga dan pengurus serta anggota atau Krama Banjar Adat Telaga. Akhir – akhir ini, marak terjadi kasus bunuh diri atau ulah pati di berbagai media, khususnya media online, baik FB, Instagram maupun media sosial TikTok yang sangat berpengaruh dan memunculkan berbagai spekulasi, termasuk pro dan kontra terhadap kasus ulah pati tersebut. Ulah pati merupakan suatu tindakan yang tidak terpuji, yang tidak menghargai kehidupannya sendiri.

Sebab menurut ajaran Agama Hindu bahwa manusia dari sejak dalam kandungan sampai kembali ke asalnya diupacarai melalui upacara Manusa dan Pitra Yadnya. Apabila dalam proses kehidupannya, dipertengahan melakukan tindakan ulah pati atau bunuh diri, berarti memutus rantai kehidupannya sendiri dan tidak menghargai Sang Hyang Widhi sebagai Penciptanya. Melakukan ulah pati atau bunuh diri, baik dengan gantung diri, minum racun, menceburkan diri dan sebagainya dengan berbagai alasan, itu tidak dibenarkan oleh agama, khususnya Agama Hindu.

Bunuh diri atau ulah pati tidak menyelesaikan masalah, melainkan menambah masalah dan menjadi beban keluarga yang ditinggalkannya. Sesungguhnya menjadi manusia adalah sangat mulia, walaupun dalam keadaan hina sekalipun, karena hanya menjadi manusialah yang dapat memperbaiki karmanya (Kitab Sarasamuccaya). Untuk itu, mari kita bersama bergandengan tangan, bersatu padu, bersinergi untuk mengantisipasi ulah pati, khususnya bagi para remaja yang sedang mencari jati dirinya.

Masalah ulah pati, tidak dapat dibebankan kepada penyuluh agama saja, melainkan semua pihak, khususnya para orang tua agar selalu menjaga komunikasi, edukasi serta menjadi sahabat curhatnya, disaat mengalami masalah maupun kendala yang sedang dihadapi. Dengan demikian, kasus ulah pati atau bunuh diri dapat diantisipasi sejak dini, sehingga kehidupan menjadi lebih berarti.