Gatra Pasupati
Kemenag Kabupaten Karangasem ,

Senin, 8 April 2024. Penyuluh Agama Hindu Non Pns Kecamatan Karangasem, Ni Kadek Desi Ratnadewi , S.Pd melaksanakan Bimbingan penyuluhan kepada warga binaan di Desa Adat Peladung, dengan materi yang di bawakan Canang Sari beserta langsung melaksanakan praktek cara membuat Canang Sari.

Acara bimbingan pertama dilaksanakan dengan praktek cara membuat Canang Sari , setelah selesai pembuatan Canang Sari langsung dilaksakan bimbingan dengan materi Canang Sari dan Melaksanakan pembersihan di Pura Puseh DA Peladung beserta langsung melaksanakan persembahyangan dengan menggunakan Canang yang telah dibuat saat praktek. Kegiatan bimbingan ini di ikuti sebanyak 15 orang peserta.

Canang berasal dari kata ‘’ can’’ yang berarti indah sedangkan “nang” berarti tujuan atau maksud. Sari berarti inti atau sumber. Dengan demikian canang sari bermakna untuk memohon kekuatan Widya ke hadapan Sang Hyang Widhi beserta Prabhawa (manifestasiNya secara skala maupun niskala). Isi canang sari tersebut terdiri dari alas yang menggunakan janur, di atas janur daun , porosan dan bunga panca warna sesuai aturan khusus dan terakhir di isi kembang rampe ( samsam ). Canang sari dipakai untuk persembahyangan sehari-hari. Walaupun tampak sederhana, canang sari merupakan jenis sesajen/banten yang bermakna bagi masyarakat Bali terutama penganut agama Hindu.